Macam Macam Jenis Media Tanam Hidroponik - selamat pagi semuanya kali ini admin akan sharing seputar jenis jenis media tanam hidroponik yang biasa kita gunakan untuk media tanam,pemilihan media tanam yang baik yang baik tentunya akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap proses pertumbuhan tanaman itu sendiri,oke sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan Hidroponik
Pengertian Hidroponik
sebelum kita membahas materi utama alngkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan hidroponik ???
Yang dimaksud dengan hidroponik itu sendiri merupakan suatu teknik budidaya tanaman yang dilakukan dengan memanfaatkan air sebagai media tanamnya.dengan menggunakan teknik hidroponik ini sendiri agar kita dapat dengan mudah dalam pengendalian hama penyakit,dan juga yang lainnya.
keuntungan Teknik Hidroponik
teknik hidroponik sendiri memiliki beberapa keuntungan antara lain lebih hemat dari pada media tanah,tidak memerlukan pupuk yang banyak,penggunaan air jauh lebih sedikit.
JENIS JENIS MEDIA TANAM HIDROPONIK
Setelah kita mengetahui hidroponik itu sendiri sekarang kita kan bahas jenis jenis media tanam nya
1. Spons
Spons dapat dijadikan media tanam hidroponik dikarenakan spons dapat menyerap air dengan baik dan cepat selain itu akar tanaman juga dapat disangga cukup baik oleh spons
2. Arang Skam
Arang skam ini merupakan salah satu faforit bagi pecinta hidroponik selain lebih murah tentunya didalam arang skam terkandung komponen kimiawi seperti protein kasar,kadar air,abu lemak, serat kasar,karbon,oksigen,karbohidrat,hidrogen serta silika.
3. Rockwool
Rockwool ini terbentuk dari bebatuan besalat yang dipanaskan dalam suhu yang tinggi
4. Pasir
pasir juga dapat dijadikan sebagai media tanam hidroponik karena pasir memiliki pori pori yang berukuran makro dalam jumlah yang banyak sehingga mudah basah dan juga cepat kering.
5. Serbuk Kayu
serbuk kayu ini merupakan media tanam hidroponik yang sangat mudah dalam mendapatkannya serbuk kayu sendiri diperoleh dari hasil gergajian kayu,serbuk kayu ini dapat menyerap air dengan optimal sehingga akar tanaman yang tertancap kedlam akan lebih cepat tumbuh
6. kerikil
kerikil dapat dijadikan sebagai media tanam hidroponik karena kerikil mampu menyerap air sangan baik untuk tanaman.
7. Hydrogel
Hidrogel sendiri terbuat dari kristal polimer dengan kemampuan menyerap air yang baik,kelebihan dari hydrogel itu sendiri yaitu selain cantik juga merupakan media tanam yang ramah lingkungan karena dapat terurai dan membusuk.
8. Perlite
Pemilihan media tanam yang baik
media tanam hidroponik murah
media tanam hidroponik terbaik
media tanam hidroponik yang baik
pengertian media tanam hidroponik
bahan tanaman hidroponik
cara membuat media tanam hidroponik dari paralon
media hidroponik arang sekam
macam macam media tanam hidroponik
perlite merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari slilica perlit sendiri memiliki daya serap yang sangat baik dalam penggunaan untuk media tanam biasanya perlit dikombinasikan dengan cocopeat atau vermiculite.
Demikian lah sedikit artikel mengenai Jenis Jenis Media Tanam Hidroponik semoga bisa menjadi wawasan dan juga pengetahuan bagi pembaca,pemilihan jenis media tanam sangatlah berpengaruh oleh karena itu pilihlah media tanam yang sesuai agar hasil yang didapatkan juga lebih maksimal.
Cara Menaman Sayuran Dengan Teknik Hidroponik Organik Untuk Lahan Yang Sempit - Ronyagriculture.com kali ini adminn akan membagikan sedikit tips atau cara buat kalian yang ingin menanam sayurann dengan lahan yang terbatas hal ini biasanya terjadi dikalangan masyarakat yang hidup di perkotaan seperti kota kota besar tentunya dengan lahan yang terbatas sebenarnya dapat kita manfaatkan dengan cara Menanam sayuran dengan teknik hidroponik.
Pengertian budidaya Hidroponik berarti suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk kayu, dan lain sebagainya.
Teknik Hidroponik ini menjadi tren dalam budidaya pertanian Modern saat ini karena selain lebih praktis dan lebih efisien teknik ini juga memiliki keuntungan antara lain mereka yang memiliki lahan sempit tetap dapat bercocok tanam dan meghijaukan pekarangan rumah seperti juga cara menanam bunga melati hidroponik.Keuntungan lainnya adalah budidaya secara hidroponik dianggap lebih higenis dan mengahasilkan kualitas panen yang lebih baik ketimbang budidaya secara konvensional.
Keuntungan Tanaman Hidroponik
1. Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media larutan mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita tinggal melakukan pengontrolan saja.
2. Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
3. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
4. Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
5. Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol pertumbuhannya
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam kapan saja sesuai dengan planning kita.
6. Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
Berikut ini merupakan cara menanam sayuran hidroponik organik menggunakan 3 sistem alternatif.
1. Memilih Sistem Tanam
Menanam sayuran organik secara hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan 3 sistem yang dapat anda pilih. Gunakan sistem hidroponik yang di rasa paling mudah bagi anda seperti juga cara menanam sayur fertigasi . Berikut akan dijelaskan 3 sistem alternatif yang bisa anda pilih.
Sistem Kultur Air
Menanam sayuran menggunakan media air ternyata telah dimulai sejak abad ke-15 dimana bangsa Astec telah mencoba bercocok tanam sayuran dengan menggunakan media air dalam kubangan atau diatas kolam.
Sistem ini sangat cocok digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, pakcoi dan sayuran daun lainnya. Sistem ini terinspirasi daritanaman eceng gondok yang dapat tumbuh subur diatas kolam meskipun akarnya tidak menancap kedalam tanah.
Sistem Kultur Agregat
Kultur agregat merupakan sebuah sistem menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan media tanam berupa pasir, pecahan batu bata, batu kerikil dan lain sebagainya. Yang menjadi cayatan adalah media yang digunakan merupakan media non-tanah atau media selain tanah.
Cara menanam sayuran dengan media ini ialah dengan menempatkan media kedalam wadah atau pot atau juga dalam botol plastik bekas. Kemudian ditanami benih atau bibit sayuran dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan dengan pemberin larutan nurrisi agar tanaman dapat tumbuh dan dipanen.
Dalam sistem ini, memiliki kelemahan yakni media yang digunakan merupakan media yang tidak dapat menyediakan air. Sehingga tentunya dalam hal ini anda harua telaten untuk memberikan tambahan air kedalam media tanam. Jika dibirkan saja maka tanaman tidak akan tumbuh dan bahkan dapat mengalami kematian. Karenanya pemeliharaan dan perawatan menjadi kunci keberhasilan menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan sistem ini.
NFT (Nutrient Film Technique)
NFT merupakan sistem menanam sayuranhidroponik dengan cara membuat media selokan sebagai pengganti tanah seperti dalam menanam sayuran konvensional.
Tentunya selokan atau parit ini bukan merupakan selokan biasa. Selokan ini terbuat dari besi dengan lempengan yang tipis, kemudian air dan cairan nutrisi dialirkan kedalam media tanam.
2. Menanam Sayuran Pada Media Tanam Hidroponik
Tahapan selanjutnya tentu adalah menanam tanaman pada media yang telah disipakan. Sebelum ditanam beberapa tanaman sayuran seperti bayam, kangkung dan sawi-sawian disarankan untuk disemai terlebih dahulu. Baru kemudian setelah cukup umur, biasanya 2-3 minggu setelah semai baru tanaman dapat di pindahkan ke media hidroponik sebagimana juga cara menanam sayur aquaponic . Berikut cara melakukan pindah tanam :
Pastikan bibit tanaman yang dipilih merupakan tanaman yang sehat, tidak cacat dan tidak terdapat serangan hama dan penyakit.
Lakukan penanaman pada sore hari, agar keesokan paginya tanaman dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tanamkan bibit sayuran kedalam media yang telah disipkan tadi.
Setelah itu, lakukan pemeliharaan dan perawatan intensif, karena pada dasarnya dalam budidaya sayuran hidroponik elemen inilah uang paling menentukan pertumbuhan tanaman secara optimal.
3. Pemeliharaan dan Perawatan
Nah, pada bagian ini merupakan yang membedakan antara menanam sayuran hidroponik biasa dan organik. Jika pada umumnya kita biasa menggunakan nutrisi AB Mix yang banyak di jual di pasaran. Maka kali ini kita akan menggunakan bahan organik sehingga kemudian hasil tanaman akan layak disebut sebagai produk organik seperti juga cara menanam hidroponik bawang merah . Berikut beberapa tahapan yang wajib anda lakukan, antara lain sebagai berikut :
Pengairan
Pengairan merupakan hal yang sangat wajib diperhatikan terutama jika menggunakan sistem kultur agregat dan NFT. Tentunya yang pertama harus dipastikan adalah bahwa air yang digunakan merupakan air yang bersih. Karena jika menggunakan air kotor maka resiko tanaman akan terkena penyakit lebih besar. Biasanya intensitas pemeberian air yang disarankan ialah sebanyak 2-3 kali dalma sehari. Tentunya sangat disesuaikan dengan kondisi cuaca dan media. Namun pastikam bahwa media selalu memiliki ketersediaan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Pemupukan
Jika biasanya menggunakan larutan nutrisi AB Mix maka pada tahap ini digantika dengan pemupukan yang bersal dari senyawa organik. Anda dapat membuatnya dari tanaman yang bernama daerah ki pahit (Thitonia diversofolia) tanaman ini banyak di temui di derah pedesaan.
Untuk mengantisipasi ketersediaannya maka anda bisa melakukan budidaya tanaman ini secara konvensional sehingga tentunya anda akan memiliki stok yang melimpah tanaman ini sendiri. Untuk dapat digunakan sebagai sumber unsur hara organik dalam budidaya hidroponik, tanaman ini harus difermentasi terlebih dahulu selama 7-14 hari.
Tentu waktu ini relarif lebih lama ketimbang penggunaan larutan nutrisi AB Mix yang membutuhkan persiapan yang singkat. Selain itu juga, masih terdapat kendala lain yakni kandungan unsur hara makro dalam tanaman ki pahit rekatif lebih sedikit. Karenanya anda harus rutin menanmbahkan dosis pemupukan pada tanaman sesuai dengan pertumbuhan yang dialami tanaman.
Jika tidak dilakukan , maka bisa jadi tanaman tidak akan tumbuh optimal dan cenderung mengalami gejala kekurangan unsur hara. Sehingga pada akhirnya akan berakibat pada lambatnya pertumbuhan tanaman.
Perempelan
Perempelan dilakukan pada beberapa jenis tanaman sayuran seperti sawi, kubis, brokoli dan tanaman sayuran buah lainnya. Perempelan bertujuan agar tanaman dapat fokus menghasilkan buah atau bunga yang menjadi hasil yang akan dipanen dari komoditas yang di tanam tersebut. Perempelan dilakukan dengan membuang sejumlah daun yang berukuran besar, terlampau tua dan menunjukkan gejala kekuningan atau terserang hama dan penyakit . Kemudian buat jauh daun hasil perempelan agar tidak menular kepada tanaman yang sehat.
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan faktor pendukung dalam pemeliharaan dan perawatan tanaman sayuran hidroponik. Sanitasi lingkungan dilakukan dengan cara memebersihkan area atau lokasi tanaman di tanam. Selain itu, anda harus rutin membersihkan wadah atau pot kedia tanam, terutama pada sistem kultur aur dan NFT. Wadah yang transparan akan rentan terjenan serangan lumut apalagi jika dalam kondiai tergenangi air. Lakukan sanitasi atau pembersihan lingkungan setiap 2-4 minggu sekali.
Cara Bertanam Hidroponik Sayuran Sederhana di Rumah
Cara Sederhana Menanam Sayuran Dengan Hidroponik
Teknik Budidaya Sayuran Hidroponik
cara menanam sayuran hidroponik menggunakan botol bekas air mineral
cara menanam hidroponik kangkung
cara menanam hidroponik tomat
cara bertanam hidroponik bagi pemula
cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon
cara menanam hidroponik dengan media air
video hidroponik
cara menanam hidroponik cabe
Demikian lah sedikit ulasan mengenai cara Atau teknik menaman sayuran dengan teknik hidroponik semoga dapat menjadi referensi kalian dalam menanam sayuran jangan lupa untuk komen dan share ya artikel ini agar admin selalu semangat update nya buat kalian.
Admin
21:06
New Google SEO
Bandung, IndonesiaDemikian lah sedikit ulasan mengenai cara Atau teknik menaman sayuran dengan teknik hidroponik semoga dapat menjadi referensi kalian dalam menanam sayuran jangan lupa untuk komen dan share ya artikel ini agar admin selalu semangat update nya buat kalian.

Cara Menanam Sayuran Dengan Teknik Hidroponik
Posted by RONY AGRICULTURE on Friday, 23 February 2018
Panduan Lengkap Cara Budidaya Pepaya Califoernia - Pepaya California berasal dari Meksiko, Amerika Selatan, dan kini menyebar luas
seluruh daerah Tropis termasuk negara Indonesia untuk diambil buahnya. Pepaya California adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica dengan penamaan ilmiah Carica papaya.L Fakta mengejutkan bahwa pepaya california adalah nama lain dari varietas pepaya Calina temuan Prof Dr .Sriani Sujiprihatin MS dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda (papaja) dalam bahasa Jawa pepaya disebut (katès) dan dalam bahasa Sunda (gedang).
Tanaman pepaya telah banyak dibudidayakan di Indonesia baik sebagai tanamana budidaya maupun tanaman pekarangan belakang rumah. Tanaman pepaya terkenal sebagai tanaman “Multi Fungsi “,karena keseluruhan bagian tanaman mulai dari buah, akar, batang, daun, bunga dan biji mempunyai manfaat yang sangat baik untuk kesehatan.
Budidaya Pepaya California
Syarat Tumbuh
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 300 - 1000 meter dpl
Curah hujan 1000 - 2000 mm/ tahun
Suhu udara optimum 22 - 26 º C
Kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan
Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air
pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7
Penyemaian Bibit
Tanaman pepaya diperbanyak secara generatif menggunakan biji yang dapat diusahakan sendiri dengan mengambil biji dari buah yang masak pohon dan sehat. Caranya dengan memotong 1/3 bagian buah pangkal dan mengambil biji dari 2/3 buah di bagian ujung untuk dijadikan benih.
Persiapan Lahan
Persiapan Pengolahan Lahan
Adalah mempersiapkan lahan agar kondisi lahan sesuai untuk pertumbuhan tanaman papaya. Kegiatan yang dilakukan dalam penyiapan lahan adalah membersihkan lahan dari bebatuan, gulma, dan sisa-sisa tanaman lainnya serta drainase yang baik. Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain. Lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul dan meratakan tanah kemudian dicampur dengan abu bekas bakaran kayu .
Selanjutnya buat lubang tanam dimana tanah bagian atas diletakkan di sisi kanan dan tanah bagian bawah pada sisi kiri. Pada saat penanaman, timbunan tanah bagian bawah digunakan untuk menimbun terlebih dahulu diikuti dengan timbunan tanah bagian atas. Lubang tanam dibiarkan dan diangin-anginkan selama ± 1 – 2 minggu untuk mengurangi kemasaman dan kandungan air. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm, jarak lubang disesuaikan dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2,5 x 2,75 m. Populasi tanaman per hektar 1.200 pohon.
Pembuatan Bedengan atau Galangan
Bedengan atau galangan dibuat dengan panjang disesuaikan kondisi lahan, lebar 1-1,5 meter, tinggi pada tahun pertama 30-40 cm dan jarak antar bedeng 1 m dengan arah bedengan disesuaikan dengan arah aliran air, ditengah bedengan dibuat lubang tanam yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran bibit dengan jarak antar lubang 2,5 m-2,75 m dalam barisan.
Persiapan Penanaman
Persiapan penanaman bertujuan untuk memastikan waktu terbaik dalam proses pembudidayaan pepaya berproduktifitas tinggi. Penanaman pepaya california dilakukan dengan dua (2) cara yaitu ;benih yang langsung ditanam dan dengan menggunakan bibit benih pepaya langsung ditanam sebanyak 2 – 3 biji per lubang tanam.
Penanaman menggunakan bibit hasil persemaian tahapan dengan melakukan pemindahkan bibit dari polybag yang telah berumur antara 1 – 1,5 bulan ke lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari Untuk penanaman di beberapa lubang tanam dianjurkan ditanami 2 bibit sekaligus untuk cadangan sulam apabila bibit mati atau untuk mengganti bibit yang menyimpang sifatnya.
Pemeliharaan Tanaman
Tahap terpenting dalam keberhasilahan budidaya tanaman pepaya california adalah penerapan pemeliharaan yang baik,sehingga hasil lebih optimal.
Penyiangan Gulma, bertujuan untuk menghilangkan rumput lair (gulma) diarea budidaya sebagai pesaing bagi tanaman utama dalam memdapatkan unsur hara,penyiangan dapat dilakukan dengan manual (cangkut dan koret) bisa secara kimiawi (pestisida:herbisida),.kegiatan penyiangan bersamaa dengan kegiatan pemupukan dan pembumbunan.
Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan benih dengan umur yang sama.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma. Tujuan pembumbunan untuk mengubur batang yang telah tinggi agar tidak mudah rebah serta merangsang pertumbuhan akar baru.
Pemupukan. diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 10-25 cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut ketentuan pemupukan budidaya pepaya: Pemupukan pertama, umur 2 minggu,( Urea 30 gr, SP-36 40 gr, ZA 40 gr dan KCl 20 gram/pohon),Pemupukan kedua, umur 1 bulan, (Urea 40 gr, SP-36 70 gr, ZA 70 gr dan KCl 30 gram/pohon),Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, (Urea 45 gr, SP-36 80 gr, ZA 80 gr dan KCl 60 gr per pohon),Pemupukan keempat, umur 6 bulan, (Urea 50 gr, SP-36 90 gr, ZA 90 gr dan KCl 70 gr per pohon).
Panen
Panen pertama setelah berumur antara 8 – 9 bulan. Buah papaya dipanen dengan ciri-ciri kematangan, yaitu terdapat semburat warna kuning kemerahan 25% pada kulit buah bagian ujung. Untuk jarak angkut jauh buah papaya dipetik setelah semburat warna hujau kekuningan kurang dari 25% pada kulit buah bagian ujung. Panen buah sebaiknya dilakukan dengan cara memotong tangkai buah dengan menggunakan pisau tajam atau gunting pangkas, hindari buah luka dan bonyok, usahakan buah tersebut tidak sampai jatuh
Admin
18:34
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Panduan Lengkap Cara Budidaya Pepaya Califoernia
Posted by RONY AGRICULTURE on Saturday, 13 January 2018
Definisi Pola Tanaman Dan Tujuannya - Pengertian dan Tujuan Pola Tanaman-pada kali ini admin akan berbagi materi seputra Pola tanaman dan tujuannya..
A. Pengertian dan Tujuan
Tujuan Pola Tanaman adalah bentuk pemanfaatan sumberdaya alam dan manusia(lingkungan) dalam budidaya tanaman guna memperoleh hasil yang sebaik baik nya(maksimum-oftimum) secara berkelanjutan. (pemanfaatan SDA dan SDM, produksi Max/Opt, lestari dan berkesinambungan).
B. Devinisi
Pola tanam (cropping Pattern):
Suatau urutan pertama pada sebidang lahan selama periode tertentu (selama 1 tahun) termasuk tanah kosong.
Pola tanam berkembang sesuai dengan:
1) Tanah dan Iklim
2) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3) Ekonomi
4) Sosial budaya
POLA TANAMAN SUATU DAERAH AKAN BERBEDA DENGAN DAERAH LAINYA
C. Terminologi bidang sistem pertanian
1. Sistem pertanian (Agricultural System)
2. Sistem usaha tani ( Farming System)
3. System pertanian (cropping system)
4. Pola pertanaman (cropping pattern)
5. Pertanaman ganda (multipple cropping)
6. Pertanaman campuran (mixed cropping)
7. Pertanaman tumpang sari (intercropping)
8. Pertanaman tumpang gilir (rely cropping)
9. Pertanaman bergilir (sequential crooping)
10. Pertanaman bertingkat (multi story cropping)
11. Pertanammn berlajur (strip/lane cropping)
12. System surjan (alternating bed system
BEBERAPA ISTILAH DEVINISI POLA TANAMAN
I.Tanaman campuran (mixed cropping)
Sebidang lahan, lebih satu jenis tanam bersamaan, acak acakan/jarak tanam tak teratur
*Keuntungan cara ini
1) Mudah menanam nya
2) Mengatasi benih yang terbatas
3) Pemenuhan varietas benih lainya
4) Memperkecil resiko kegagalan (kekeringan,hama dan penyakait).
5) Hasil aneka ragam sumber gizi/vitamin
6) Usaha menyimpan benih di lapangan
*Kekurangan cara ini:
1) Mekanisasi
2) Teknologi baru
3) Kembangkan ke ahlian tertentu
4) Kembangkan system pemasaran yang efisien
5) Persaingan antar tanaman sangat tinggi
II.Tanam selembur
*Sebidang lahan,berbagai varietas,dari stu jenis tanaman,bersama, tercampur.
Contoh: berbagai varietas kedelai
-Kedelai varietas slaniet
-Kedelai varietas riyani
-Kedelai varietas orba
III.Tanamn tumpang sari sama umur (inter cropping)
*Sebidang lahan, lebih 1 jenis tanaman seumur tanaman,dan tempat sama,barisan teratur.
Contoh: jagung vs padi
Jagung vs kedelai
Dll.
*Keuntungan nya adalah :
1. Efisien TK muda di capai,persiapan tanaman,pengrajin lahan , pemeliharaan , pemuoukan, dan panen lebih mudah.
2. Banyaknya tanaman per Ha mudah di awasi dengan mengatur jarak tanam antar barisn maupun dalam barisan
3. Jenis tanman sedikit.
IV.Tanaman tumpang sari Beda umur (inter palnting)
*Sebidang lahan,lebih dari 1 jenis tanaman beda umur, baris tanaman,umur genjah di antara tanaman, umur dalam,
Contoh: Ubi kayu vs kedelai Jagung vs bengkuang
*Keuntungannya adalah:
1. Efisien TK,persiapan tanaman
Pengerjaan lahan, pemeliharaan, pemupukan, dan pemungutan lebih mudah.
2. Mudah di awasi,jarak tanam,antar barisan dalam barisan
3. Jenis tanaman sedikit
4. Waktu panen yang berbeda beda
*. Tanaman sejenis (Monoculture)
#Sebidang lahan, hanya satu jenis tanaman s/d panen JT, teratur/tidak teratur.
Contohnya: kakao, sawit, jagung, sawi dll.
VI.Tanaman bersiapan (rely crooping) tanaman jejer wayang (rely planting)
#Sebidang lahan, tanaman II1/2-1/3 ahir umur tanaman1/ akan panen/tanaman berikutnya sebelum panen, di antara barisan.
Contohnya:singkong vs jagug
*Keuntungan nya:
1. Hemat waktu 3—4 minggu
2. Persaingan di perkecil
3. Hemat air
4. Persiapan/pengerjaan lahan minim/TOT
5. Menekan pertumbuhan gulma
*Kelemahan
1. TK banyak
2. Efek naungan terhadap hasil.
Admin
18:19
New Google SEO
Bandung, Indonesia
BUDIDAYA JAMUR TIRAM YANG BAIK DAN BENAR AGAR CEPAT BERHASIL

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia, selain Jenis jamur lainnya seperti jamur merang, jamur kuping dan jamur shitake. Pada umumnya jamur tiram dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Namun sebagian orang menjalankan bisnis olahan jamur tiram misalnya berbentuk keripik jamur tiram dan bentuk lain. Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol
Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan dalam proses budidayanya sehingga dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri). Negara-negara yang telah mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai agrobisnis andalan dan unggulan adalah Cina, belanda, Spanyol, Prancis, Belgia dan Thailand. Negara-negara tersebut trermasuk produsen jamur terbesar di dunia.
Jika anda tertarik menekuni usaha budidaya jamur tiram ini, hal penting yang harus dipenuhi adalah menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan pemeliharaan (cultivation) yang memenuhi syarat pertumbuhan jamur tiram. Hal lain yang penting adalah menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram terbebas dari mikroba atau tumbuhan pengganggu lainnya. Tidak jarang pembudidaya jamur tiram mendapati baglog(kantong untuk media jamur tiram) ditumbuhi tumbuhan lain selain jamur tiram, hal ini disebabkan proses sterilisasi yang kurang baik dan lingkungan yang tidak kondusif.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur tiram. Jika anda tidak ingin repot menyemai benih, anda bisa membeli baglog yang sudah siap dengan benih jamur tiram yang sudah siap dibudidayakan.
KEUNGGULAN DARI JAMUR TIRAM

KEUNGGULAN jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran.
Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas.
“Jamur tiram cukup toleran terhadap
lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan
sampingan,” kata Krisnadi, petani jamur tiram Pontianak.
Diversifikasi
produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng,
serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.
Rantai
budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan,
pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, spawn running, growing,
dan pemanenan.
Krisnadi kemudian menjelaskan
secara rinci mengenai budidaya jamur tiram. Untuk media tanamnya dapat
berupa serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas,
ampas tebu dan lainnya.
Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.
“Sterilisasi
bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat
antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam
hal ini jamur tiram,” katanya.
Sterilisasi
dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama
8-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog
didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari
kontaminasi baglog.
Persiapan Budidaya Jamur Tiram
Bangunan/Ruangan Budidaya Jamur Tiram
Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalm rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4.Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%.
Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalm rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4.Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%.
Peralatan Dan Bahan Budidaya Jamur Tiram
Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur
diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak
dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.
Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.
Proses dan Teknik Budidaya Jamur Tiram

Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram ada beberapa proses dan kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.
2. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir
3. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.
4. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.
6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran. (Galeriukm).
untuk prospek budidaya jamur tiram bisa sobat lihat di link berikut BUDIDAYA JAMUR TIRAM
disitu adalah salh satu contoh budidaya jamur tiram yang telah sukses
1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.
2. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir
3. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.
4. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.
6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran. (Galeriukm).
untuk prospek budidaya jamur tiram bisa sobat lihat di link berikut BUDIDAYA JAMUR TIRAM
disitu adalah salh satu contoh budidaya jamur tiram yang telah sukses
Cabe merah merupakan salah satu komoditas pertanian paling atraktif. Pada saat-saat tertentu, harganya bisa naik berlipat-lipat. Pada momen lain bisa turun hingga tak berharga. Hal ini membuat budidaya cabe merah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.
Disamping fluktiasi harga, budidaya cabe cukup rentan dengan kondisi cuaca dan serangan hama. Untuk meminimalkan semua resiko tersebut, biaya untuk budidaya cabe bisa dikatakan cukup tinggi.
Pada kesempatan kali ini, alamtani mencoba memaparkan langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk budidaya cabe merah, khususnya jenis Capsicum annum L. Tanaman ini berasal dari benua Amerika yang beriklim tropis dan subtropis. Dari sini menyebar ke berbagai belahan bumi lainnya.
Kondisi iklim di Indonesia cocok untuk budidaya cabe dimana matahari bersinar penuh. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1400 meter dpl. Di dataran tinggi, cabe masih bisa tumbuh namun produksinya tidak maksimal.
Suhu yang optimal untuk pertumbuhan cabe merah, antara 24-28 derajat Celcius. Pada suhu yang terlalu dingin dibawah 15 atau panas diatas 32 pertumbuhan akan terganggu. Cabe bisa tumbuh pada musim kemarau asal mendapatkan pengairan yang cukup. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 800-2000 mm per tahun dengan kelembaban 80%.
Pemilihan benih cabe merah
Masyarakat mengenal dua jenis cabe merah, yakni cabe merah besar dan cabe merah keriting. Perbedaan kedua jenis cabe ini terlihat dari bentuk dan tekstur kulitnya. Untuk mengetahui lebih jauh, silahkan lihat tulisan mengenal jenis-jenis cabe.
Dari dua jenis itu, terdapat puluhan bahkan ratusan varietas, dari yang lokal hingga hibrida. Setiap varietas memiliki kekhasan tumbuh sendiri-sendiri. Untuk memilih jenis mana yang akan dibudidayakan, sebaiknya pilih varietas yang paling cocok dengan lokasi budidaya cabe masing-masing.
Benih untuk budidaya cabe bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Benih cabe hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan moderen. Sedangkan benih cabe lokal bisa didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil panen terdahulu.
Penyemaian dan pembibitan
Metode penyemaian untuk budidaya cabe sebaiknya menggunakan polybag (baik dari plastik atau daun-daunan). Mengapa demikian, karena benih cabe apalagi jenis hibrida harganya sangat mahal. Apabila disemai dengan ditabur, dikhawatirkan banyak biji yang tumbuh berhimpit sehingga tidak semua tanaman bisa dimanfaatkan.
Siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Atau, kalau tidak ada arang sekam gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1. Sebelum dicampur, media tersebut diayak agar halus. Untuk lebih detail, silahkan baca cara membuat media persemaian.
Sebaiknya buat naungan untuk tempat penyemaian untuk menghindari terik matahari dan air hujan. Apabila ada biaya, ada baiknya melindungi tempat penyemaian dengan jaring pelindung hama atau serangga. Susun polybag yang telah diisi media semai dalam naungan tersebut.
Rendam biji cabe dengan air hangat selama kurang lebih 3 jam. Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan setiap biji cabe kedalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutup dengan kompos halus. Basahi sedikit media tanam agar kelembabannya terjaga.
Siram polybag pembibitan setiap pagi dan sore hari. Cara menyiramnya adalah tutup permukaan polybag dengan kertas koran kemudian siram hingga basah. Buka kertas koran tersebut setelah biji tumbuh kira-kira 3 sekitar hari.
Selanjutnya siram secara rutin dan awasi pertumbuhannya. Bibit cabe merah siap untuk dipindahkan setelah 21-24 hari disemaikan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun. Lebihkan 10% dari kebutuhan bibit. Misalnya untuk lahan satu hektar dibutuhkan sekitar 14000 bibit cabe merah, maka lebihkan 10 persen untuk tindakan penyulaman tanaman.
Pengolahan tanah
Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik. Sebelum cabe merah ditanam cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman. Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu bisa gunakan herbisida.
Buat bedengan dengan lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat saluran drainase yang baik karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap genangan air.
Budidaya cabe merah menghendaki tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang. Untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha. Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan dan pembuatan bedengan.
Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata. Kebutuhan pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar. Selain pupuk organik tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha.
Untuk budidaya cabe intensif sebaiknya, bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat. Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun.
Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai.
Penanaman bibit cabe merah
Pemindahan bibit cabe merah dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar 3 minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stress. Usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari.
Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam. Jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembaban.
Pemeliharaan dan perawatan
Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat. Penggenangan bisa dilakukan setiap dua minggu sekali.
Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru.
Pada budidaya cabe memerlukan pemasangan ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran. Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan.
Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu untuk budidaya cabe di dataran rendah dan 1 bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih. Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua.
Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam. Pemupukan yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair. Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman. Bisa juga ditambahkan NPK pada campuran tersebut.
Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup vital. Banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit. Untuk lebih detail, silahkan baca pengendalihan hama dan penyakit tanaman cabe.
Pemanenan budidaya cabe
Budidaya cabe merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung dengan jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan.
Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi kematangan buah dan pasar. Buah cabe sebaiknya dipetik sekaligus dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan. Buah yang dipetik adalah yang berwarna oranye hingga merah. Lakukan pemetikan pada pagi hari.
Produktivitas budidaya cabe merah biasanya mencapai 10-14 ton per hektar, tergantung dari varietas dan teknik budidayanya. Pada budidaya yang optimal, potensinya bisa mencapai hingga 20 ton per hektar.