Pengertian Penyiangan Serta Tujuannya - Mungkin kita sering mendengar kata penyiangan tetapi kita belum mengetahui apa itu yang dimaksud dengan penyiangan.
Penyiangan merupakan kegiatan mencabut gulma yang berada diantara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.
naah setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan penyiangan itu sendiri kita akan bahas mengenai tujuan daripada penyiangan itu sendiri
Tujuan penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari. Hal ini disebabkan tanaman harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal.
Setelah kita mengetahui penyiangan serta tujuan dari penyiangan itu sendiri kita sekarang akan bahas mengenai metode dari penyiangan itu sendiri metode penyiangan sendiri terdapat beberapa cara antara lain secara manual,kimiawi,mekanis,penyiangan secara pemulsaan.
Metode Penyiangan :
Penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
Secara manual dengan tangan, yaitu dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut rumput disela-sela tanaman. Mencabut rumput penganggu atau gulma dengan tangan cenderung melelahkan dan pada umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak atau pada lahan yang sempit, misalnya pertanian dalam pot atau polybag.
Secara kimiawi dengan herbisida, yaitu dilakukan dengan memberikan herbisida pada rumput yang menjadi gulma disekitar tanaman utama (tanaman produksi) . Herbisida yang di pilih secara selektif mampu membunuh gulma, namun tidak menyakiti tanaman produksi. Herbisida digunakan ketika mekanisasi tidak memungkinkan atau tidak diinginkan.
Secara mekanis dengan mesin, yaitu dilakukan dengan menggunakan berbagai mesin pertanian yang berfungsi untuk penyiangan tanpa merusak tanaman produksi. Penyiangan dengan cara seperti ini harus ditunjang dengan alur tanam yang tepat, yaitu posisi tanaman tidak akan terganggu oleh kegiatan penyiangan secara mekanis (dengan mesin).
Penyiangan secara mekanis memiliki kelebihan dari segi waktu yang cepat, namun kadang-kadang penyiangan dengan cara tersebut tidak efektif, seringkali banyak gulma yang tersisa.
Penyiangan dengan cara Pemulsaan, yaitu dengan cara menutupi tanah pada ruang lingkup tanaman dengan Mulsa, dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk tanaman utama (tanaman produksi). Pemulsaan ini bisa menggunakan mulsa dari bahan plastik ataupun organik (jerami, serbuk kayu dan sejenisnya). Gulma yang dimatikan dapat juga digunakan sebagai mulsa.
Penanganan Pasca Panen Kelapa Sawit - Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi unggulan pertanian diindonesia Karena kelapa sawit merupakan salah satu penghasil minyak yang dapat digunakan oleh semua orang tidak hanya diindonesia bahkan didunia, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penanganan pasca panen kelapa sawit dengan penanganan pasca panen yang baik dan tepat tentunya.
Melalui pemanenan yang dikelola dengan baik tepat akan diperoleh produksi yang tinggi dengan mutu yang baik dan tanaman mampu bertahan dalam umur yang panjang.
Penanganan Pasca Panen Kelapa Sawit Setelah proses panen kelapa sawit proses selanjutnya yaitu penangan pasca panen kelapa sawit,buah kelapa sawit yang sudah dipanen selanjutnya diangkut dan dikumpulkan di TPH (Tempat Pemungutan Hasil ) Dan PKS (Pabrik Kelapa Sawit )
Hal Hal Yang dilakukan Dalam Penangan Pasca Panen Kelapa Sawit
Persiapan Panen
Teknik panen yang baik bertujuan untuk memperoleh jumlah minyak maksimum dengan kualitas yang paling baik. Untuk mencapai maksud ini perlu kematangan buah yang optimum, selang panen yang tepat, metode pengumpulan buah, dan pengangkutan hasil yang baik ke pabrik pengolahan buah sawit.
Aspek yang paling penting diperhatikan dalam panen dan pengangkutan buah adalah hal-hal yang mempengaruhi kualitas akhir dari minyak sawit, khususnya menyangkut kadar asam lemak bebas. Jadi, untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas tinggi sebaiknya dibuat persiapan panen yang baik.
Tanaman kelapa sawit mulai berbunga dan membentuk buah setelah umur 2-3 tahun. Buah akan menjadi masak sekitar 5-6 bulan setelah penerbukan. Agar panenan berjalan lancar, tempat pengumpulan hasil (TPH) harus dipersiapkan dan jalan pengangkutan hasil (pasar pikul) diperbaiki untuk memudahkan pengangkutan hasil panen dari kebun ke pabrik. Para pemanen juga harus mempersiapkan peralatan yang akan digunakan. Pemanenan kelapa sawit perlu memperhatikan beberapa ketentuan umum agar tandan buah segar (TBS) yang dipanen sudah matang, sehingga minyak kelapa sawit yang dihasilkan bermutu baik.
Kriteria Tanaman Menghasilkan
Agar tanaman belum menghasilkan (TBM) dapat digolongkan menjadi tanaman menghasilkan (TM), maka perlu diperhatikan kriteria berikut.
a) Kerapatan panen telah mencapai 60% atau lebih
b) Bobot tandan rata-rata lebih berat daripada 3 kg.
c) Angka sebaran panen lebih banyak daripada 5.
1. Kerapatan
Kerapatan panen adalah angka persentase jumlah pohon yang memiliki tanda buah yang sudah matang panen dalam suatu areal pertanaman belum menghasilkan (TBM). Untuk mengetahui kerapatan panen tersebut, maka dilakukan pemeriksaan dan pencatatan jumlah pohon yang sudah memiliki tandan buah matang panen dari setiap petak tanaman yang terdapat dalam areal TBM tersebut. Bila terdapat lebih dari 60% atau lebih pohon yang mempunyai tandan matang panen, maka petak tersebut dinyatakan menjadi tanaman menghasilkan (TM).
Pengangkutan TBS ke TPH dan PKS
Pada dasarnya, proses pengangkutan dilakukan dengan memindahkan TBS kelapa sawit dari lahan ke TPH untuk diperiksa dan dipilah-pilih. Kemudian TBS tersebut kembali diangkut menuju ke PKS untuk memasuki tahap pengolahan menjadi minyak sawit. Alat transportasi yang biasa digunakan untuk mengangkut TBS tersebut bisa berupa truk maupun lori.
Pertama, penyortiran dilakukan dengan memisah-misahkan antara buah yang masih terpasang di tandannya dan buah yang sudah terlepas. Kedua, hasil penyortiran tadi kemudian dikirimkan ke TPH untuk dikelompokkan masing-masing 5-10 TBS per baris. Ketiga, TBS tersebut harus segera diangkut ke PKS dan diolah maksimal dalam waktu 8 jam setelah dipetik untuk mencegah terbentuknya asam lemak bebas/free fat acid (ffa) dalam kadar yang cukup tinggi. Di pabrik, TBS ini akan diproses sedemikian rupa hingga berubah wujud menjadi minyak kelapa sawit yang siap pakai.
Pengolahan TBS Menjadi Minyak Sawit
Pengolahan TBS kelapa sawit yang telah dipanen paling lambat dikerjakan dalam waktu 8 jam setelah pemetikan. Semakin lama TBS tersebut disimpan, semakin banyak pula kandungan asam lemak bebas di dalamnya sehingga kualitasnya pun bakal menurun. Proses pengolahan sepenuhnya dilakukan di dalam pabrik dan diawasi oleh beberapa mandor pabrik dan diatur oleh seorang manager pabrik kelapa sawit. Tahap-tahapnya meliputi perebusan TBS, perontokkan buah, pelumatan buah, pengempaan minyak, dan pemurnian minyak.
Mula-mula TBS kelapa sawit yang telah diterima akan segera dipindahkan ke sterilizer untuk direbus selama 50-60 menit menggunakan air bertekanan 2,5-3 atm dan suhu 130 °C. Proses berikutnya, buah sawit dipisahkan dari tandannya dengan memakai bantuan mesin thresher. Buah-buah sawit selanjutnya dibawa ke mesin pelumatan, sedangkan tandan kosongnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau pupuk kompos.
Pada tahap pelumatan, buah-buah kelapa sawit dipotong dan dicacah menggunakan mesin steam jacket bersuhu 85-90 °C yang dilengkapi pisau berputar. Kemudian hasil pelumatan ini akan melewati proses pengempaan untuk mengeluarkan minyak sawit. Pengerjaan tahap ini dilakukan dengan menekan dan memeras pulp sedemikian rupa memanfaatkan temperatur 95 °C. Metode ekstraksi minyak kelapa sawit lainnya yaitu dengan sentrifugasi, bahan pelarut, dan tekanan hidrolis.
Minyak kelapa sawit yang diperoleh dari rangkaian proses di atas umumnya masih dalam kondisi yang kotor dan mengandung 40-45% air. Maka dari itu, minyak tersebut harus melalui tahapan pemurnian terlebih dahulu sehingga mutunya bagus.
Admin
19:47
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Macam Macam Jenis Media Tanam Hidroponik - selamat pagi semuanya kali ini admin akan sharing seputar jenis jenis media tanam hidroponik yang biasa kita gunakan untuk media tanam,pemilihan media tanam yang baik yang baik tentunya akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap proses pertumbuhan tanaman itu sendiri,oke sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan Hidroponik
Pengertian Hidroponik
sebelum kita membahas materi utama alngkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan hidroponik ???
Yang dimaksud dengan hidroponik itu sendiri merupakan suatu teknik budidaya tanaman yang dilakukan dengan memanfaatkan air sebagai media tanamnya.dengan menggunakan teknik hidroponik ini sendiri agar kita dapat dengan mudah dalam pengendalian hama penyakit,dan juga yang lainnya.
keuntungan Teknik Hidroponik
teknik hidroponik sendiri memiliki beberapa keuntungan antara lain lebih hemat dari pada media tanah,tidak memerlukan pupuk yang banyak,penggunaan air jauh lebih sedikit.
JENIS JENIS MEDIA TANAM HIDROPONIK
Setelah kita mengetahui hidroponik itu sendiri sekarang kita kan bahas jenis jenis media tanam nya
1. Spons
Spons dapat dijadikan media tanam hidroponik dikarenakan spons dapat menyerap air dengan baik dan cepat selain itu akar tanaman juga dapat disangga cukup baik oleh spons
2. Arang Skam
Arang skam ini merupakan salah satu faforit bagi pecinta hidroponik selain lebih murah tentunya didalam arang skam terkandung komponen kimiawi seperti protein kasar,kadar air,abu lemak, serat kasar,karbon,oksigen,karbohidrat,hidrogen serta silika.
3. Rockwool
Rockwool ini terbentuk dari bebatuan besalat yang dipanaskan dalam suhu yang tinggi
4. Pasir
pasir juga dapat dijadikan sebagai media tanam hidroponik karena pasir memiliki pori pori yang berukuran makro dalam jumlah yang banyak sehingga mudah basah dan juga cepat kering.
5. Serbuk Kayu
serbuk kayu ini merupakan media tanam hidroponik yang sangat mudah dalam mendapatkannya serbuk kayu sendiri diperoleh dari hasil gergajian kayu,serbuk kayu ini dapat menyerap air dengan optimal sehingga akar tanaman yang tertancap kedlam akan lebih cepat tumbuh
6. kerikil
kerikil dapat dijadikan sebagai media tanam hidroponik karena kerikil mampu menyerap air sangan baik untuk tanaman.
7. Hydrogel
Hidrogel sendiri terbuat dari kristal polimer dengan kemampuan menyerap air yang baik,kelebihan dari hydrogel itu sendiri yaitu selain cantik juga merupakan media tanam yang ramah lingkungan karena dapat terurai dan membusuk.
8. Perlite
Pemilihan media tanam yang baik
media tanam hidroponik murah
media tanam hidroponik terbaik
media tanam hidroponik yang baik
pengertian media tanam hidroponik
bahan tanaman hidroponik
cara membuat media tanam hidroponik dari paralon
media hidroponik arang sekam
macam macam media tanam hidroponik
perlite merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari slilica perlit sendiri memiliki daya serap yang sangat baik dalam penggunaan untuk media tanam biasanya perlit dikombinasikan dengan cocopeat atau vermiculite.
Demikian lah sedikit artikel mengenai Jenis Jenis Media Tanam Hidroponik semoga bisa menjadi wawasan dan juga pengetahuan bagi pembaca,pemilihan jenis media tanam sangatlah berpengaruh oleh karena itu pilihlah media tanam yang sesuai agar hasil yang didapatkan juga lebih maksimal.
Cara Meningkatkan Produksi Buah Kelapa Sawit - Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang sangat menguntungkan baik untuk petani maupun perusahaan dengan perawatan yang baik dan benar tentunya buah kepala sawit dapat berbuah dan memproduksi hasil yang melimpah nah disini admin Ronyagriculture.com akan membagikan sedikit tips bagi petani indonesia bagaimana si agar kelapa sawit dapat berproduksi dan mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan yang kita inginkan.
langsung saja kita akan bahas satu persatu apa saja yang mesti kalian lakukan agar kelapa sawit dapat menghasilkan buah yang melimpah disini kita akan bahas 3 hal penting yang harus kalian lakukan agar kelapa sawit dapat berproduksi semaksimal mungkin 3 hal yang sangat berpengaruh antara lain pemilihan bibit unggulan,Perawatan Dan pemupukan.
kita langsung saja bahas ke poin yang pertama
1.Pemilihan Bibit Atau benih yang unggul
Bibit atau benih yang unggul merupakan langkah awal seorang petani untuk memulai sebuah langkah awal menuju kesuksesan sebuah budidaya dengan memilih bibit yang unggul tentunya akan sangat baik untuk kita dalam langkah awal proses suatu budidaya,nah pertanyaan nya bibit kelapa sawit seperti apa si yang bisa dikatakan Bibit unggulan ?
Bibit kelapa sawit yang unggul memiliki ciri ciri sebagai berikut
1. Bentuk tunas
Ciri-ciri bibit sawit unggul yang pertama dapat dilihat melalui mata tunasnya. Untuk bibit yang berkualitas memiliki mata tunas yang normal dan berwarna putih bersih. Jika mata tunas dari bibit kelapa sawit tersebut berbentuk cacat atau berwarna kecoklatan atau kehitaman, Anda bisa mencurigai bahwa bibit tersebut bukan bibit yang bagus dan berkualitas tinggi. Anda juga harus lebih detail memperhatikan keadaan tunas bibit sawit yang akan Anda beli karena tidak sedikit bibit kelapa sawit yang dijual di pasaran sudah dalam keadaan rusak.
2. Bentuk anak daunnya
Selain dari mata tunasnya, ciri-ciri bibit sawit unggul juga dapat dilihat dari bagaimana bentuk anak daun dari bibit tersebut. Bibit kelapa sawit yang memiliki kualitas unggulan akan melebar dan tidak kusut. Bibit kelapa sawit yang unggul juga tidak memiliki anak daun yang menggulung. Jadi, apabila bibit sawit yang Anda beli memiliki bentuk anak daun yang kusut, sempit, menggulung atau menguncup, bisa jadi kualitas dari bibit kelapa sawit tersebut tidak sempurna.
3. Keadaan tempurung bibit kelapa sawit
Bibit sawit yang memiliki kualitas unggulan akan memiliki tempurung yang berwarna hitam gelap. Ciri-ciri bibit sawit unggul jika dilihat dari tempurungnya pun dapat diketahui dengan tempurung tersebut tidak mengalami keretakan atau kerusakan, karena jika keadaan tempurung bibit kelapa sawit tersebut sudah dalam kondisi yang rusak, bukan tidak mungkin bahwa isi di dalamnya juga rusak dan akan mempengaruhi pertumbuhan pohon kelapa sawit yang akan ditanam. Bibit kelapa sawit yang berkualitas juga memiliki tempurung yang tidak ditumbuhi oleh serabut dan tidak berjamur. Jamur tersebut biasanya tumbuh karena penyimpanan bibit yang tidak benar sehingga bibit tersebut lembab yang mengakibatkan mudah ditumbuhi jamur. Keadaan bibit yang seperti itu akan menyulitkan pertumbuhan tanaman, bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali.
4. Kondisi akar bibit kelapa sawit
Meskipun masih belum berbentuk tanaman, bibit kelapa sawit sudah memiliki akar. Ciri-ciri bibit sawit unggul juga dapat dilihat dari bagaimana kondisi akar bibit sawit tersebut ketika pertama kali Anda membelinya. Akar bibit kelapa sawit yang tidak terlalu panjang justru menjadi penanda bahwa bibit tersebut dalam kondisi yang berkualitas. Ukuran panjang akar bibit kelapa sawit sendiri usahakan pilih yang panjangnya tidak lebih dari 2 sampai 3 sentimeter. Jika sudah lebih dari ukuran tersebut, dikhawatirkan bibit tersebut tidak dapat tumbuh dengan baik karena sudah terlalu tua. Kondisi akar dari bibit sawit yang unggul juga masih sangat segar. Hal ini dapat dilihat dari keadaan akar yang tidak kering dan mudah patah atau lepas. Akar dari bibit sawit yang berkualitas juga memiliki tudung, sehingga tidak langsung terbuka.
5. Kondisi bongkot atau batang di bagian bawah bibit kelapa sawit
Ciri-ciri bibit sawit unggul selanjutnya yaitu dapat diketahui dengan cara melihat bagian bongkot atau batang yang ada di bagian bawah bibit kelapa sawit. Seperti hampir semua tanaman lainnya, bentuk batang dari bibit kelapa sawit yang berkualitas unggul juga gemuk dan pendek. Jangan sampai Anda memilih bibit kelapa sawit yang memiliki bongkot tinggi dan kurus. Hal ini karena saat pertumbuhannya, batang yang gemuk dan pendek akan jauh lebih kuat dari pada bongkot yang tinggi dan kurus yang biasanya akan lemah dan mudah sekali patah sebelum masuk masa pertumbuhan.
6. Warna calon akar, batang, dan daun
Berbeda dari saat sudah menjadi tanaman, warna bakal akar, batang, dan daun bibit kelapa sawit yang unggulan sangat berbeda. Jika pada tanaman warna akar dan batang coklat, dan daun hijau, maka ciri-ciri bibit sawit unggul memiliki warna calon akar yang kekuning-kuningan, bahkan mendekati hijau. Sedangkan warna pada calon batang dan calon daunnya justru bersih seperti keputih-putihan. Oleh sebab itu, jika warna bibit sawit untuk calon akar, batang, dan daunnya tidak demikian, sudah dipastikan bahwa bibit kelapa sawit tersebut memiliki kualitas yang kurang baik.
7. Ukuran atau panjang calon batang bibit kelapa sawit
Panjang calon batang atau sering disebut juga dengan bongkot bibit kelapa sawit juga dapat dijadikan acuan ciri-ciri bibit sawit unggul atau tidak. Pada umumnya, panjang calon batang bibit kelapa sawit yang bagus yaitu berkisar antara dua sampai tiga meter. Semakin pendek calon batang bibit kelapa sawit, maka akan semakin baik pada saat masa pertumbuhan karena akan semakin kuat ketika sudah ditanam di dalam tanah. Hanya saja, jika terlalu pendek atau bahkan tidak terdapat calon batang, Anda bisa mengganti bibit kelapa sawit tersebut dengan bibit lainnya karena jika seperti itu tandanya bibit kelapa sawit tersebut tidak berkualitas unggul.
8. Bentuk bibit kelapa sawit
Ciri-ciri bibit sawit unggul yang terakhir yaitu dari bentuk bibit tersebut. Bibit kelapa sawit yang berkualitas tinggi memiliki bentuk yang bulat atau lonjong seperti buah melinjo. Bentuk bibit kelapa sawit juga tidak terdapat cekungan-cekungan atau dalam artian lain bentuk bibit tersebut dalam keadaan normal dan tidak cacat.
Bibit kelapa sawit sendiri memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki ciri-ciri yang menunjukan kualitas bibit unggulannya yang berbeda satu dengan lainnya. Adapun jenis-jenis bibit sawit tersebut yaitu jenis bibit sawit tenera. Ciri-ciri keunggulan dari jenis bibit tenera yaitu memiliki biji yang tipis dan ukuran tempurung yang kecil. Hal tersebut sangat berbeda dengan ciri-ciri bibit kelapa sawit jenis dura yang memiliki mutu tinggi yaitu ukuran tempurungnya besar dan biji yang ada di dalamnya tebal.
2. Pemeliharaan Tanaman kelapa Sawit
selain pemilihan bibit yang baik pemeliharaan merupakan salah satu kunci keberhasilan produksi tanaman kepala sawit dengan pemeliharaan yang baik tentunya tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula,pemeliharaan yang dilakukan antara lain yaitu seperti Pembersihan gulma,Sanitasi,Tebas,pruning dan penyemprotan jika hal ini sudah kalian lakukan pada tanaman kelapa sawit TBM (tanaman belum Menghasilkan ) Kita akan masuk ke pembahasan yang ke 3
3.Pemupukan Kelapa Sawit Pada TBM
pemupukan merupakan salah satu kunci Untuk keberhasilan dan tumbuh kembang tanaman kelapa sawit dengan pemberian Pupuk yang teratus tentunya tanaman kelapa sawit akan dapat tumbuh dengan baik dan tumbuh subur karena pada dasarnya Tanaman membutuhkan Unsur hara untuk dapat berkembang dengan baik seperti halnya manusia yang membutuhkan makanan.pemupukan pada tanaman kelapa sawit sendiri dapat kalian lakukan sejak Tanaman kelapa sawit mulai berumur 3 bulan sampai produksi tentunya dengan dosis yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan.
Demikian lah Hal hal yang harus kalian lakukan untuk mendapatkan produksi buah kelapa sawit yang melimpah tentunya dengan berbagai tahapan yang musti kalian lakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal,terimakasih sudah berkunjung di Blog Ronyagriculture.com tentang Cara Meningkatkan Produksi Buah Kelapa Sawit semoga bermanfaat jangan lupa komen di kolom komentar jika ada yang mau di tambahkan karena disini kita masih sama sama dalam proses tahap belajar.
Morfologi Lengkap Tanaman Pisang - Tanaman pisang atau dalam nama latinnya disebut Musa Parasidika merupakan salah satu jenis dari buah buahan yang banyak dan berkembang khususnya di indonesia yang memiliki iklim yang tropis,seperti yang kita ketahui tanaman pisang memiliki banyak sekali jenis dan karakter tertentu serta memiliki berbagai macam khasiat dan manfaat bagi manusia maupun yang lainnya,teknik budidaya yang tepat dengan menggunakan lahan yang tepat tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman pisang itu sendiri karena pisang merupakan salah satu komoditas yang cukup di gemari oleh masyarakat khususnya dengan harga yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan komoditas komoditas tanaman yang lainnya.
mempelajari morfologi pisang yang tepat tentunya dapat mempengaruhi dalam proses budidaya tanaman pisang itu sendiri karena dengan mempelajari morfologi dari tanaman pisang itu sendiri tentunya kita akan semakin paham dan mengerti tentang tanaman pisang serat syarat tumbuh dari tanaman pisang itu sendiri.
Berikut adalah cirri morfologi tanaman pisang untuk setiap organnya:
1. Akar
Sistem perakaran yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo (corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang. Pertumbuhan akar pada umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah dan mengarah ke dalam tanah mencapai sepanjang 4-5 meter. Walaupun demikian, daya jangkau akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara 150-200 cm.
2. Batang
Batang psaing dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli yang disebut bongo dan batang semu atau juga batang palsu. Bongol berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan tanah.
3. Daun
Bentuk daun pisang pada umumnya panjang, lonjong, dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung daun tumpul, dan tepinya tersusun rata. Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang berukuran relatif panjang dengan helai daun yang mudah robek.
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang keluar dari ujung batang. Susunan bunga tersusun atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada tiap ketiak di antara daun pelindng dan membentuk sisir. Bunga pisang termasuk bunga berumah satu . letak bunga betina di bagian pangkal, sedangkan letak bunga jantan berada di tengah. Bunga sempurnya yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di bagian ujung.
5. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid. Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji. Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut dengan partenokarpi.
setelah kita mempelajari lebih detail tentang morfologi tanaman pisang itu senri mari kita bahas syarat tumbuh dari tanaman pisang itu sendiri
SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG
1. Iklim
Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi lahan Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman pisang bisa beradaptasi pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah yang kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.
Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan angin di lokasi lahan anda karena jika kecepatan angin di lahan anda cukup tinggi bisa merusak daun pisang dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada genangan air.
2. Media Tanam Pisang
Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang
Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun usahakan jangan sampai ada genangan air dalam lahan.
Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200 cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman ini tidak bisa hidup dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl.
Cara Menaman Sayuran Dengan Teknik Hidroponik Organik Untuk Lahan Yang Sempit - Ronyagriculture.com kali ini adminn akan membagikan sedikit tips atau cara buat kalian yang ingin menanam sayurann dengan lahan yang terbatas hal ini biasanya terjadi dikalangan masyarakat yang hidup di perkotaan seperti kota kota besar tentunya dengan lahan yang terbatas sebenarnya dapat kita manfaatkan dengan cara Menanam sayuran dengan teknik hidroponik.
Pengertian budidaya Hidroponik berarti suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk kayu, dan lain sebagainya.
Teknik Hidroponik ini menjadi tren dalam budidaya pertanian Modern saat ini karena selain lebih praktis dan lebih efisien teknik ini juga memiliki keuntungan antara lain mereka yang memiliki lahan sempit tetap dapat bercocok tanam dan meghijaukan pekarangan rumah seperti juga cara menanam bunga melati hidroponik.Keuntungan lainnya adalah budidaya secara hidroponik dianggap lebih higenis dan mengahasilkan kualitas panen yang lebih baik ketimbang budidaya secara konvensional.
Keuntungan Tanaman Hidroponik
1. Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media larutan mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita tinggal melakukan pengontrolan saja.
2. Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
3. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
4. Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
5. Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol pertumbuhannya
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam kapan saja sesuai dengan planning kita.
6. Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
Berikut ini merupakan cara menanam sayuran hidroponik organik menggunakan 3 sistem alternatif.
1. Memilih Sistem Tanam
Menanam sayuran organik secara hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan 3 sistem yang dapat anda pilih. Gunakan sistem hidroponik yang di rasa paling mudah bagi anda seperti juga cara menanam sayur fertigasi . Berikut akan dijelaskan 3 sistem alternatif yang bisa anda pilih.
Sistem Kultur Air
Menanam sayuran menggunakan media air ternyata telah dimulai sejak abad ke-15 dimana bangsa Astec telah mencoba bercocok tanam sayuran dengan menggunakan media air dalam kubangan atau diatas kolam.
Sistem ini sangat cocok digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, pakcoi dan sayuran daun lainnya. Sistem ini terinspirasi daritanaman eceng gondok yang dapat tumbuh subur diatas kolam meskipun akarnya tidak menancap kedalam tanah.
Sistem Kultur Agregat
Kultur agregat merupakan sebuah sistem menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan media tanam berupa pasir, pecahan batu bata, batu kerikil dan lain sebagainya. Yang menjadi cayatan adalah media yang digunakan merupakan media non-tanah atau media selain tanah.
Cara menanam sayuran dengan media ini ialah dengan menempatkan media kedalam wadah atau pot atau juga dalam botol plastik bekas. Kemudian ditanami benih atau bibit sayuran dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan dengan pemberin larutan nurrisi agar tanaman dapat tumbuh dan dipanen.
Dalam sistem ini, memiliki kelemahan yakni media yang digunakan merupakan media yang tidak dapat menyediakan air. Sehingga tentunya dalam hal ini anda harua telaten untuk memberikan tambahan air kedalam media tanam. Jika dibirkan saja maka tanaman tidak akan tumbuh dan bahkan dapat mengalami kematian. Karenanya pemeliharaan dan perawatan menjadi kunci keberhasilan menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan sistem ini.
NFT (Nutrient Film Technique)
NFT merupakan sistem menanam sayuranhidroponik dengan cara membuat media selokan sebagai pengganti tanah seperti dalam menanam sayuran konvensional.
Tentunya selokan atau parit ini bukan merupakan selokan biasa. Selokan ini terbuat dari besi dengan lempengan yang tipis, kemudian air dan cairan nutrisi dialirkan kedalam media tanam.
2. Menanam Sayuran Pada Media Tanam Hidroponik
Tahapan selanjutnya tentu adalah menanam tanaman pada media yang telah disipakan. Sebelum ditanam beberapa tanaman sayuran seperti bayam, kangkung dan sawi-sawian disarankan untuk disemai terlebih dahulu. Baru kemudian setelah cukup umur, biasanya 2-3 minggu setelah semai baru tanaman dapat di pindahkan ke media hidroponik sebagimana juga cara menanam sayur aquaponic . Berikut cara melakukan pindah tanam :
Pastikan bibit tanaman yang dipilih merupakan tanaman yang sehat, tidak cacat dan tidak terdapat serangan hama dan penyakit.
Lakukan penanaman pada sore hari, agar keesokan paginya tanaman dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tanamkan bibit sayuran kedalam media yang telah disipkan tadi.
Setelah itu, lakukan pemeliharaan dan perawatan intensif, karena pada dasarnya dalam budidaya sayuran hidroponik elemen inilah uang paling menentukan pertumbuhan tanaman secara optimal.
3. Pemeliharaan dan Perawatan
Nah, pada bagian ini merupakan yang membedakan antara menanam sayuran hidroponik biasa dan organik. Jika pada umumnya kita biasa menggunakan nutrisi AB Mix yang banyak di jual di pasaran. Maka kali ini kita akan menggunakan bahan organik sehingga kemudian hasil tanaman akan layak disebut sebagai produk organik seperti juga cara menanam hidroponik bawang merah . Berikut beberapa tahapan yang wajib anda lakukan, antara lain sebagai berikut :
Pengairan
Pengairan merupakan hal yang sangat wajib diperhatikan terutama jika menggunakan sistem kultur agregat dan NFT. Tentunya yang pertama harus dipastikan adalah bahwa air yang digunakan merupakan air yang bersih. Karena jika menggunakan air kotor maka resiko tanaman akan terkena penyakit lebih besar. Biasanya intensitas pemeberian air yang disarankan ialah sebanyak 2-3 kali dalma sehari. Tentunya sangat disesuaikan dengan kondisi cuaca dan media. Namun pastikam bahwa media selalu memiliki ketersediaan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Pemupukan
Jika biasanya menggunakan larutan nutrisi AB Mix maka pada tahap ini digantika dengan pemupukan yang bersal dari senyawa organik. Anda dapat membuatnya dari tanaman yang bernama daerah ki pahit (Thitonia diversofolia) tanaman ini banyak di temui di derah pedesaan.
Untuk mengantisipasi ketersediaannya maka anda bisa melakukan budidaya tanaman ini secara konvensional sehingga tentunya anda akan memiliki stok yang melimpah tanaman ini sendiri. Untuk dapat digunakan sebagai sumber unsur hara organik dalam budidaya hidroponik, tanaman ini harus difermentasi terlebih dahulu selama 7-14 hari.
Tentu waktu ini relarif lebih lama ketimbang penggunaan larutan nutrisi AB Mix yang membutuhkan persiapan yang singkat. Selain itu juga, masih terdapat kendala lain yakni kandungan unsur hara makro dalam tanaman ki pahit rekatif lebih sedikit. Karenanya anda harus rutin menanmbahkan dosis pemupukan pada tanaman sesuai dengan pertumbuhan yang dialami tanaman.
Jika tidak dilakukan , maka bisa jadi tanaman tidak akan tumbuh optimal dan cenderung mengalami gejala kekurangan unsur hara. Sehingga pada akhirnya akan berakibat pada lambatnya pertumbuhan tanaman.
Perempelan
Perempelan dilakukan pada beberapa jenis tanaman sayuran seperti sawi, kubis, brokoli dan tanaman sayuran buah lainnya. Perempelan bertujuan agar tanaman dapat fokus menghasilkan buah atau bunga yang menjadi hasil yang akan dipanen dari komoditas yang di tanam tersebut. Perempelan dilakukan dengan membuang sejumlah daun yang berukuran besar, terlampau tua dan menunjukkan gejala kekuningan atau terserang hama dan penyakit . Kemudian buat jauh daun hasil perempelan agar tidak menular kepada tanaman yang sehat.
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan faktor pendukung dalam pemeliharaan dan perawatan tanaman sayuran hidroponik. Sanitasi lingkungan dilakukan dengan cara memebersihkan area atau lokasi tanaman di tanam. Selain itu, anda harus rutin membersihkan wadah atau pot kedia tanam, terutama pada sistem kultur aur dan NFT. Wadah yang transparan akan rentan terjenan serangan lumut apalagi jika dalam kondiai tergenangi air. Lakukan sanitasi atau pembersihan lingkungan setiap 2-4 minggu sekali.
Cara Bertanam Hidroponik Sayuran Sederhana di Rumah
Cara Sederhana Menanam Sayuran Dengan Hidroponik
Teknik Budidaya Sayuran Hidroponik
cara menanam sayuran hidroponik menggunakan botol bekas air mineral
cara menanam hidroponik kangkung
cara menanam hidroponik tomat
cara bertanam hidroponik bagi pemula
cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon
cara menanam hidroponik dengan media air
video hidroponik
cara menanam hidroponik cabe
Demikian lah sedikit ulasan mengenai cara Atau teknik menaman sayuran dengan teknik hidroponik semoga dapat menjadi referensi kalian dalam menanam sayuran jangan lupa untuk komen dan share ya artikel ini agar admin selalu semangat update nya buat kalian.
Admin
21:06
New Google SEO
Bandung, IndonesiaDemikian lah sedikit ulasan mengenai cara Atau teknik menaman sayuran dengan teknik hidroponik semoga dapat menjadi referensi kalian dalam menanam sayuran jangan lupa untuk komen dan share ya artikel ini agar admin selalu semangat update nya buat kalian.
Cara Budidaya Bunga Anggrek Lengkap Panduan Lengkap Budidaya Anggrek Rony Agriculture kal ini admin akan membagikan totorial lengkap cara budidaya anggrek lengkap bagi kalian yang ingin menanam tanaman anggrek mungkin masih sedikit binngung nah disini saya akan berikan buat kalian referensi cara menanam anggrek agar cepat tumbbuh dan berkembang biak dengan baik.
Sebelum kita melakukan Budidaya alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu bunga anggrek yuk langsung saja kita bahas
SEJARAH SINGKAT BUNGA ANGGREK
Bunga Anggrek merupakan bunga hias berupa benalu yang bunganya indah anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun yang lalu dan kini sejak 50 tahun ini mulai diudidayakan dan di kembangkan diindonesia.
Cara Budidaya Bunga Anggrek Lengkap
Cara Budidaya Bunga Anggrek dengan Mudah dan Sederhana
Cara Budidaya Anggrek Yang Benar
Cara Budidaya Anggrek di Pot
Cara Menanam Dan Merawat Bunga Anggrek
Cara Menanam Anggrek dengan Cara Sederhana
Jenis Tanaman Anggrek
Cara Budidaya Bunga Anggrek Lengkap jenis jenis tanaman bunga anggrek yang ada diindonesia termasuk jenis yang indah dan bagus antara lain.
1. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yg menupang pada batang/pohon lain tetapi tdk merusak/merugikan yg ditumpangi. Alat yg dipakai utk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yg fungsinya utk mencari makanan adalah akar udara.
2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yg menempel pada pohon/tanaman lain yg tdk merusak yg ditumpangi, hanya akar lekatnya juga b’fungsi spt akar udara yaitu utk mencari makanan utk b’kembang.
3. Anggrek tanah/anggrek t’restris adalah jenis anggrek yg hidup di atas tanah.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
Angin tdk & curah hujan t’lalu b’pengaruh t’hadap pertumbuhan tanaman anggrek.
Sinar matahari sgt dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya b’beda-beda t’gantung pada jenis tanaman anggrek.
Suhu minimum utk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam b’ada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah t’sebut tdk dianjurkan utk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
Tanaman anggrek tdk cocok dlm suasana basah t’us menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
Media Tanam Anggrek
untuk media tanam bunga anggrek terdapat 3 jenis media tanam yaitu:
Media utk anggrek Ephytis & Semi Ephytis t’diri dari:
Serat Pakis yg tlah digodok.
2. Kulit kayu yg dibuang getahnya.
Serabut kelapa yg tlah direndam air selama 2 minggu.
Ijuk.
Potongan batang pohon enau.
Arang kayu .
Pecahan genting/batu bata.
Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman & akarnya. utk anggrek Semi Epirit yg akarnya menempel pada media utk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan spt kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
Media utk anggrek t’restria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis & lainnya.
Media utk anggrek semi t’restria : Bahan utk media anggrek ini perlu pecahan genteng yg agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis & lainnya. Derajat keasaman air tanah yg dipakai adalah 5,2.
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yg cocok bagi budidaya tanaman ini dpt dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:
Dendrobium phalaenopsis
Onchidium Papillo
Phaphilopedillum Bellatum
Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C & 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
Anggrek dingin (lebih dr 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari & 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.
PROSES BUDIDAYA Tanaman Bunga Anggrek
Untuk proses budidaya tanaman bunga anggrek terdapat 2 tahapan antara lain sbb :
1. Pembibitan
a. Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yang baik, sehat & unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.
b. Penyebaran Biji : Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut:
Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.
Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol & digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang & diganti dengan aquades, digojog berulang kali (2–3 kali).
Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yag telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah terbuka kemudian diisi biji anggrek & diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.
c. Teknik Penyemaian Benih :
Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong berwarna putih & yang isi kuning coklat/warna lain.
Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih & tidak berwarna agar dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan & mudah dilihat.
Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.
Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
Teknik Penanaman
Untuk Teknik Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:
Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.
Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
Anggrek tanah/anggrek terestris.
Pemeliharaan Tanaman
a. Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan & penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.
b. Penyiangan : utk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
c. Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar
d. Pengairan & Penyiraman : Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek
Demikian lah artikel Mengenai Cara Budidaya Bunga Anggrek Lengkap semoga Bisa membantu kalian dalam referensi melakukan tahapan awal budidaya bunga anggrek jangan lupa share dan komen di artikel ini ya agar semakin semngat admin buat pos nya.
Admin
20:25
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Cara Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Terpal ,Cara Membuat Kolam Terpal Untuk Budidaya Ikan Nila
Cari posisi tanah yang langsung terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan kolam.
Gali tanah sesuai dengan luas kolam yang anda inginkan dengan kedalaman ± 50 cm.
Tanah hasil galian tadi digunakan untuk tanggul di sisi kolam dan dipadatkan supaya tanggul tersebut kuat lalu permukaan tanggul diberi batako / bata merah supaya permukaannya rata.
Setelah penggalian selesai, selanjutnya dasar kolam diberi sekam secar merata.
Terpal siap dipasang dan diisi air.
Diatas terpal diberi batako / bata merah lagi supaya aman dan rapi. Hal ini dimaksudkan juga supaya terpal tidak gampang berubah posisi, terutama saat angin berhembus lumayan kencang.
Cara Budidaya Ternak Ikan Nila di Kolam Terpal
Tahap Pertama yaitu Persiapan Kolam
Pengeringan kolam.
Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran.
Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2.
Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.
Pengisian air kolam.
Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Untuk mencegah hewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air.
Masukkan air sampai kedalaman 80 – 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang.
Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 – 7 hari pengisian air kolam.
Tahap Kedua Menebar Benik Ikan Nila
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.
Tahap Ketiga Cara Pemberian Makan Ikan Nila
Protein 20-30%
Lemak 70% (maksimal.)
Karbohidrat 63 – 73%
Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah : Kaliandra, Kalikina atau kecubung, Kipat, Kihujan
Tahap Keempat Cara Panen Ikan Nila
Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.
Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Admin
22:57
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Panduan Lengkap Cara Budidaya Pepaya Califoernia - Pepaya California berasal dari Meksiko, Amerika Selatan, dan kini menyebar luas
seluruh daerah Tropis termasuk negara Indonesia untuk diambil buahnya. Pepaya California adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica dengan penamaan ilmiah Carica papaya.L Fakta mengejutkan bahwa pepaya california adalah nama lain dari varietas pepaya Calina temuan Prof Dr .Sriani Sujiprihatin MS dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda (papaja) dalam bahasa Jawa pepaya disebut (katès) dan dalam bahasa Sunda (gedang).
Tanaman pepaya telah banyak dibudidayakan di Indonesia baik sebagai tanamana budidaya maupun tanaman pekarangan belakang rumah. Tanaman pepaya terkenal sebagai tanaman “Multi Fungsi “,karena keseluruhan bagian tanaman mulai dari buah, akar, batang, daun, bunga dan biji mempunyai manfaat yang sangat baik untuk kesehatan.
Budidaya Pepaya California
Syarat Tumbuh
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 300 - 1000 meter dpl
Curah hujan 1000 - 2000 mm/ tahun
Suhu udara optimum 22 - 26 º C
Kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan
Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air
pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7
Penyemaian Bibit
Tanaman pepaya diperbanyak secara generatif menggunakan biji yang dapat diusahakan sendiri dengan mengambil biji dari buah yang masak pohon dan sehat. Caranya dengan memotong 1/3 bagian buah pangkal dan mengambil biji dari 2/3 buah di bagian ujung untuk dijadikan benih.
Persiapan Lahan
Persiapan Pengolahan Lahan
Adalah mempersiapkan lahan agar kondisi lahan sesuai untuk pertumbuhan tanaman papaya. Kegiatan yang dilakukan dalam penyiapan lahan adalah membersihkan lahan dari bebatuan, gulma, dan sisa-sisa tanaman lainnya serta drainase yang baik. Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain. Lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul dan meratakan tanah kemudian dicampur dengan abu bekas bakaran kayu .
Selanjutnya buat lubang tanam dimana tanah bagian atas diletakkan di sisi kanan dan tanah bagian bawah pada sisi kiri. Pada saat penanaman, timbunan tanah bagian bawah digunakan untuk menimbun terlebih dahulu diikuti dengan timbunan tanah bagian atas. Lubang tanam dibiarkan dan diangin-anginkan selama ± 1 – 2 minggu untuk mengurangi kemasaman dan kandungan air. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm, jarak lubang disesuaikan dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2,5 x 2,75 m. Populasi tanaman per hektar 1.200 pohon.
Pembuatan Bedengan atau Galangan
Bedengan atau galangan dibuat dengan panjang disesuaikan kondisi lahan, lebar 1-1,5 meter, tinggi pada tahun pertama 30-40 cm dan jarak antar bedeng 1 m dengan arah bedengan disesuaikan dengan arah aliran air, ditengah bedengan dibuat lubang tanam yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran bibit dengan jarak antar lubang 2,5 m-2,75 m dalam barisan.
Persiapan Penanaman
Persiapan penanaman bertujuan untuk memastikan waktu terbaik dalam proses pembudidayaan pepaya berproduktifitas tinggi. Penanaman pepaya california dilakukan dengan dua (2) cara yaitu ;benih yang langsung ditanam dan dengan menggunakan bibit benih pepaya langsung ditanam sebanyak 2 – 3 biji per lubang tanam.
Penanaman menggunakan bibit hasil persemaian tahapan dengan melakukan pemindahkan bibit dari polybag yang telah berumur antara 1 – 1,5 bulan ke lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari Untuk penanaman di beberapa lubang tanam dianjurkan ditanami 2 bibit sekaligus untuk cadangan sulam apabila bibit mati atau untuk mengganti bibit yang menyimpang sifatnya.
Pemeliharaan Tanaman
Tahap terpenting dalam keberhasilahan budidaya tanaman pepaya california adalah penerapan pemeliharaan yang baik,sehingga hasil lebih optimal.
Penyiangan Gulma, bertujuan untuk menghilangkan rumput lair (gulma) diarea budidaya sebagai pesaing bagi tanaman utama dalam memdapatkan unsur hara,penyiangan dapat dilakukan dengan manual (cangkut dan koret) bisa secara kimiawi (pestisida:herbisida),.kegiatan penyiangan bersamaa dengan kegiatan pemupukan dan pembumbunan.
Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan benih dengan umur yang sama.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma. Tujuan pembumbunan untuk mengubur batang yang telah tinggi agar tidak mudah rebah serta merangsang pertumbuhan akar baru.
Pemupukan. diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 10-25 cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut ketentuan pemupukan budidaya pepaya: Pemupukan pertama, umur 2 minggu,( Urea 30 gr, SP-36 40 gr, ZA 40 gr dan KCl 20 gram/pohon),Pemupukan kedua, umur 1 bulan, (Urea 40 gr, SP-36 70 gr, ZA 70 gr dan KCl 30 gram/pohon),Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, (Urea 45 gr, SP-36 80 gr, ZA 80 gr dan KCl 60 gr per pohon),Pemupukan keempat, umur 6 bulan, (Urea 50 gr, SP-36 90 gr, ZA 90 gr dan KCl 70 gr per pohon).
Panen
Panen pertama setelah berumur antara 8 – 9 bulan. Buah papaya dipanen dengan ciri-ciri kematangan, yaitu terdapat semburat warna kuning kemerahan 25% pada kulit buah bagian ujung. Untuk jarak angkut jauh buah papaya dipetik setelah semburat warna hujau kekuningan kurang dari 25% pada kulit buah bagian ujung. Panen buah sebaiknya dilakukan dengan cara memotong tangkai buah dengan menggunakan pisau tajam atau gunting pangkas, hindari buah luka dan bonyok, usahakan buah tersebut tidak sampai jatuh
Admin
18:34
New Google SEO
Bandung, IndonesiaPanduan Lengkap Cara Budidaya Pepaya Califoernia
Posted by RONY AGRICULTURE on Saturday 13 January 2018
Definisi Pola Tanaman Dan Tujuannya - Pengertian dan Tujuan Pola Tanaman-pada kali ini admin akan berbagi materi seputra Pola tanaman dan tujuannya..
A. Pengertian dan Tujuan
Tujuan Pola Tanaman adalah bentuk pemanfaatan sumberdaya alam dan manusia(lingkungan) dalam budidaya tanaman guna memperoleh hasil yang sebaik baik nya(maksimum-oftimum) secara berkelanjutan. (pemanfaatan SDA dan SDM, produksi Max/Opt, lestari dan berkesinambungan).
B. Devinisi
Pola tanam (cropping Pattern):
Suatau urutan pertama pada sebidang lahan selama periode tertentu (selama 1 tahun) termasuk tanah kosong.
Pola tanam berkembang sesuai dengan:
1) Tanah dan Iklim
2) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3) Ekonomi
4) Sosial budaya
POLA TANAMAN SUATU DAERAH AKAN BERBEDA DENGAN DAERAH LAINYA
C. Terminologi bidang sistem pertanian
1. Sistem pertanian (Agricultural System)
2. Sistem usaha tani ( Farming System)
3. System pertanian (cropping system)
4. Pola pertanaman (cropping pattern)
5. Pertanaman ganda (multipple cropping)
6. Pertanaman campuran (mixed cropping)
7. Pertanaman tumpang sari (intercropping)
8. Pertanaman tumpang gilir (rely cropping)
9. Pertanaman bergilir (sequential crooping)
10. Pertanaman bertingkat (multi story cropping)
11. Pertanammn berlajur (strip/lane cropping)
12. System surjan (alternating bed system
BEBERAPA ISTILAH DEVINISI POLA TANAMAN
I.Tanaman campuran (mixed cropping)
Sebidang lahan, lebih satu jenis tanam bersamaan, acak acakan/jarak tanam tak teratur
*Keuntungan cara ini
1) Mudah menanam nya
2) Mengatasi benih yang terbatas
3) Pemenuhan varietas benih lainya
4) Memperkecil resiko kegagalan (kekeringan,hama dan penyakait).
5) Hasil aneka ragam sumber gizi/vitamin
6) Usaha menyimpan benih di lapangan
*Kekurangan cara ini:
1) Mekanisasi
2) Teknologi baru
3) Kembangkan ke ahlian tertentu
4) Kembangkan system pemasaran yang efisien
5) Persaingan antar tanaman sangat tinggi
II.Tanam selembur
*Sebidang lahan,berbagai varietas,dari stu jenis tanaman,bersama, tercampur.
Contoh: berbagai varietas kedelai
-Kedelai varietas slaniet
-Kedelai varietas riyani
-Kedelai varietas orba
III.Tanamn tumpang sari sama umur (inter cropping)
*Sebidang lahan, lebih 1 jenis tanaman seumur tanaman,dan tempat sama,barisan teratur.
Contoh: jagung vs padi
Jagung vs kedelai
Dll.
*Keuntungan nya adalah :
1. Efisien TK muda di capai,persiapan tanaman,pengrajin lahan , pemeliharaan , pemuoukan, dan panen lebih mudah.
2. Banyaknya tanaman per Ha mudah di awasi dengan mengatur jarak tanam antar barisn maupun dalam barisan
3. Jenis tanman sedikit.
IV.Tanaman tumpang sari Beda umur (inter palnting)
*Sebidang lahan,lebih dari 1 jenis tanaman beda umur, baris tanaman,umur genjah di antara tanaman, umur dalam,
Contoh: Ubi kayu vs kedelai Jagung vs bengkuang
*Keuntungannya adalah:
1. Efisien TK,persiapan tanaman
Pengerjaan lahan, pemeliharaan, pemupukan, dan pemungutan lebih mudah.
2. Mudah di awasi,jarak tanam,antar barisan dalam barisan
3. Jenis tanaman sedikit
4. Waktu panen yang berbeda beda
*. Tanaman sejenis (Monoculture)
#Sebidang lahan, hanya satu jenis tanaman s/d panen JT, teratur/tidak teratur.
Contohnya: kakao, sawit, jagung, sawi dll.
VI.Tanaman bersiapan (rely crooping) tanaman jejer wayang (rely planting)
#Sebidang lahan, tanaman II1/2-1/3 ahir umur tanaman1/ akan panen/tanaman berikutnya sebelum panen, di antara barisan.
Contohnya:singkong vs jagug
*Keuntungan nya:
1. Hemat waktu 3—4 minggu
2. Persaingan di perkecil
3. Hemat air
4. Persiapan/pengerjaan lahan minim/TOT
5. Menekan pertumbuhan gulma
*Kelemahan
1. TK banyak
2. Efek naungan terhadap hasil.
Admin
18:19
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Makalah Tentang Morfologi Bunga,setelah kemarin admin sudah share artikel tentang makalah morfologi daun kali ini admin akan share juga makalah tentang morfologi bunga mungkin dari sebagian kalian ada yang disuruh oleh dosen kalian mnegerjakan tuga kuliah dan di beri tugas suruh membuat makalah maka disini saya akan berikan maklah tentang morfologi bunga yuk langsung saja di simak di link di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetribentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah(ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
B. Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya.Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi.Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada daunnya,daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi.Walaupun demikian menurut kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya.
Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
A. Bagian-bagian yang bersifat seperti cabang atau batang,yaitu:
a. ibu tangkai bunga(pedunculus,pedunculus communis atau rhacis),yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.Ibu tangkai ini dapat bercabang ,dan cabang-cabangnya bercabang lagi,dapat pula sama sekali tak bercabang
b. tangakai bunga(pedicellus),yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c. dasar bunga(receptaculum),yaitu ujung tangkai bunga,yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun,antara lain:
a. daun-daun pelindung(bractea),yaitu bagian-bagian yang serupa daun yangdari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya,
b.daun tangkai (bracteola),yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median,sedang kan pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median,di bagian atas tangkai bunga.
c.seludang bunga(spatha),yaitu daun pelindung yang besar,yang sering kali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar,misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocos nucifera L.)
d. daun-daun pembalut (bractea involucralis,involucrum),yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran,terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
e.kelopak tambahan (epicalyx),yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau ,tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak,misalnya pada bunga kembang sepatu(Hibiscus rosa-sinensis L.),kapas (Gossypium sp.),
f.daun-daun kelopak (sepalae)
g.daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h.daun-daun tenda bunga (tepalae),jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
I.benang-benang sari (stamina)
j.daun-daun buah (carpella)
Telah dikemukakan tadi,bahwa ibu tangkai bunga pada bunga majemuk dapat mengadakan percabangan dapa pula tidak.Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun seringkli dinamakan sumbu bunga (scapus).Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam.Selain dari itu,jumlah cabang,panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tadi,berpengaruh terhadap urut-urutan mekarnyamasing-masing bunga pada suatu bunga majemuk.Bertalian dengan sifat-sifat itu bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan:
a.Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala),yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus ,dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak,dan mempunyai susunan”acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai) ,dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas.Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tak terbatas ,lagi pula jika dilihat dari atas,nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya adalah bunga yang menutup ibu tangkainya.Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah mengapa dinamakan :inflorescentia centripetala.Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada:kembang merak (Caesalpinna pulcherrima Swartz),mangga (Mangifera indica L.)
b.Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga,inflorescentia definita),yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga ,jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas.Ibu tangkai ini dapat pula becabang-cabang dan cabang-cabang tadi juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.Pada bunga majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya,jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat dari atas).Oleh sebab itu dinamakan :inflorescentia centrifuga.
Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai,bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga morfologi bunga
macam perbungaan:
1.yang bersifat “monochasial”,jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang,ada kalanya lebih (dua cabang),tetapi tidak pernah berhadapan,dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya.Cabang yang besar seperti ibu tangkai setiap kali hanya mengeluarkan satu cabang saja.Bunhga majemuk semacam ini ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal,kapas
2.yang bersifat “dichasial”,jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan,terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae),dll.
3.yang bersifat “pleiochasial”,jika dari ibu tangkai keluar dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi,misalnya pada bunga oleander (Nerium oleander L.)
c.bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta),yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut diatas masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam.Berikut akan diberitahukan suatu ikhtisar berbagai ragam b unga majemuk yang dapat kita jumpai pada tumbuhan.
a.bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides,inflorescentia centripetala)
dalam golongan ini dapat dibedakan lagi yang:
I.ibu tangkainya tidak bercabang-cabang,sehingga bunga (bertangkai atau tidak)langsung terdapat pada ibu tangkainya.
1.tandan(racemus atau botrys),jika bunga bertangkai nyata ,duduk pada ibu tangkainya.misalnya pada kembang merak Caesalpinna pulcherrima Swartz).
2.bulir (spica),seperti tandan tetapi bunga tak bertangkai,misalnya bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl. )
3.untai atau bunga lada (amentum),seperti bulir tetapi ibu
Kalau ternyata Bunga yang dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai flos, berasal dari sebuah tunas dan tunas ini merupakan pertumbuhan batang yang terhanti dan berubah manjadi tangkai kecil (pedicellus) dan dasar bunga (receptaculum).
Kemudian daun-daunnya masih ada namun berubah bentuk dan warnanya menjadi daun-daun kelopak (sepalae) dan daun-daun mahkota (petalae) serta daun-daun buah (carpella).
Bagian-Bagian Penting pada Bunga
•Tangkai bunga (pedicellus)
•Dasar bunga (receptaculum)
•Hiasan bunga (perianthium), yang terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium)
•Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum)
•Alat kalamin jantan (androecium), berupa benang sari (stamen)
Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna...berikut penjelasannya !!!
Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.
Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).
Kelamin pada Bunga
Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.
Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu,
1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.
Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.
Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
- Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
- Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
- Cakram (discus)
Kelopak Bunga (calyx)
•Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup.
•Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla)
•Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.
Putik (pistillum)
•Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
•Bakal Buah (ovarium)
•Tangkai putik (stylus)
•Kepala putik (stigma)
•Benang Sari (stamen)
•Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
•Tangkai sari (filamentum)
•Kepala sari (anthera)
•Penghubung ruang sari (connectivum)
Bunga terbagi atas , Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga tunggal sering disebut dengan planta uniflora...
Bunga majemuk disebut dengan planta multiflora
Planta multiflora ( bunga Majemuk ) ini terbagi menjadi beberapa macam menurut sifatnya, yaitu
1. Bunga Majemuk tak Berbatas (inflorescentia racemosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian bawah atau yang dekat dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari samping ke tangah.
Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
•Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
•Bulir (spica) pada bunga jarong
•Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
•Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
•Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
•Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
•Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)
Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi
•Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
•Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
•Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
•Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)
2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian atas atau yang paling jauh dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari tengah ke samping.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae
3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Ada tiga macam bentuk bunga majemuk yaitu :
· Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)
· Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)
· Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
DAFTAR PUSTAKA
Tjirosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F.
Morton, Miami, FL. New York.
Syamsuhidayat, Sugati S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia.Edisi ke-2, Departemen Kesehatan RI Bagian Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Tjitrosoepomo,G, 1994, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
tag :
makalah bunga pdf
laporan morfologi bunga
makalah morfologi buah
Admin
09:07
New Google SEO
Bandung, Indonesia